Beritanews9.id || SURABAYA – Sejumlah karyawan purna dari Perusahaan Umum (Perum) Damri mengaku kecewa dan merasa dirugikan karena hingga saat ini mereka belum bisa mencairkan hak mereka di PT TASPEN (Persero). Permasalahan ini terjadi karena pihak manajemen Damri belum menyetor premi yang menjadi kewajiban perusahaan kepada TASPEN, meskipun potongan premi telah dilakukan dari gaji karyawan selama mereka aktif bekerja,Selasa (17/6/2025).
Kondisi ini tidak hanya menimbulkan kekecewaan, tetapi juga memunculkan keresahan di kalangan purna karyawan yang berharap dapat menikmati masa tua dengan mengandalkan dana TASPEN. “Kami sudah menjalankan kewajiban, bekerja dan gaji kami dipotong untuk premi. Tapi hak kami tidak bisa kami dapatkan,” ujar salah satu purna Damri.
Kekecewaan semakin dalam ketika para purna datang ke kantor TASPEN dengan harapan bisa segera melengkapi dokumen pencairan dana. Namun, mereka justru mendapat jawaban yang menggantung. “Mohon maaf Pak, saya tidak bisa pastikan kapan bisa cair karena pihak Damri belum setor premi ke TASPEN,” ujar seorang petugas TASPEN kepada salah satu purna.
Situasi ini menjadi semakin menyayat hati ketika yang ingin mengklaim adalah janda dari purna Damri yang telah wafat. Tidak hanya menghadapi kesulitan ekonomi, mereka juga harus berulang kali bolak-balik tanpa kejelasan waktu pencairan dana. “Kalau kami yang masih sehat saja bingung dan lelah, bagaimana dengan para janda purna yang tidak tahu prosedur dan kondisinya lebih rentan?” tutur seorang mantan karyawan Damri.
Para purna pun berharap besar agar Kementerian BUMN segera turun tangan mengaudit dan menyelesaikan permasalahan ini. Menurut mereka, perlu ada perhatian dan tanggung jawab dari pemerintah terhadap pengelolaan keuangan Perum Damri, terutama dalam hal pemenuhan hak-hak dasar karyawan yang telah pensiun.
“Kami hanya ingin keadilan. Ini dana kami, hak kami. Kami mohon BUMN ikut membantu menyelesaikan ini,” pungkas salah satu purna dengan nada haru.(Hri news)
